Rabu, 29 September 2010

Beckham Tak Yakin Balik ke Milan


    Kamis, 30 September 2010 09:23
    Bintang LA Galaxy David Beckham mengakui bahwa dirinya tampaknya tidak akan kembali bermain untuk  AC Milan musim ini.
    Raksasa Italia itu menerima mantansikipper Inggris itu dalam dua musim terakhir, pertama tahun 2009 dan tahun berikutnya di awal tahun lalu (yang membuatnya cedera serius). Namun spesialis bola mati itu kemungkinan tidak akan kembali untuk ketiga kalinya.
    Ketika ditanya apakah dirinya akan kembali ke Milan, Beckham menjawab pada website resmi FIFA, "Saya kira tidak."
    "Aku tidak pernah bilang tak akan, tapi setelah cederaku ini, aku harus benar-benar fokus memulihkan kondisi fisikku."
    "Secara fisik aku harus mendapatkan diriku kembali setelah sangat lama tidak bermain. Aku tidak mengatakan pastinya, tapi  kurasa kami harus melihatnya dulu."
    Sementar itu, Beckham masih juga berharap dapat kembali ke tim nasional Inggris, setelah sebelumnya disingkirkan oleh manajer Fabio Capello.
    Pelatih asal Italia itu pernah mengatakan bahwa mantan pemain Manchester United itu terlalu tua untuk menjadi bagian dari tim yang tampil memalukan di Piala Dunia itu, dengan menegaskan sang gelandang akan tampil pada pertandingan perpisahan di Wembley.

    Mourinho Menantang Milan


    PDFPrint
    Wednesday, 29 September 2010
    Image

    PENYELAMAT: Gol Zlatan Ibrahimovic (kiri) menyelamatkan AC Milan dari kekalahan. Pada matchday ketiga, I Rossoneri akan berjumpa Real Madrid.


    AUXERRE(SINDO) – EntrenadorReal Madrid Jose Mourinho membidik kemenangan atas AC Milan pada matchdayketiga Grup G Liga Champions untuk memuluskan langkah pasukannya ke babak gugur.

    Mourinho menilai tambahan tiga angka pada pertandingan yang digelar di Santiago Bernabeu, 19 Oktober mendatang,itu akan memastikan tempat Los Blancos—julukan Madrid—di babak 16 besar. Saat ini Madrid bertengger di puncak klasemen sementara seusai menumbangkan AJ Auxerre 1-0 di Stade de l’Abbe-Deschamps, Selasa (28/9). Mereka memiliki enam poin, unggul dua poin di atas Milan yang ditahan Ajax Amsterdam 1-1 di Amsterdam ArenA. “Dengan imbangnya Milan, kami berpeluang mengoleksi sembilan angka dalam tiga laga. Saya kira perolehan tersebut menempatkan kami di posisi bagus dalam perebutan tiket menuju fase selanjutnya,” ungkap Mourinho dikutip AS.

    Mourinho boleh optimistis harapannya terwujud. Maklum, rekornya menghadapi Milan terbilang mengesankan. Dalam empat laga kontra Milan, semasa masih melatih Inter Milan, Mourinho berhasil membukukan tiga kemenangan dan sekali tumbang. Namun,Mourinho harus terlebih dahulu membenahi permainan Madrid jika mau mempertahankan catatan baiknya tersebut. Sebab, Madrid, terutama lini depan, kembali tampil mengecewakan. Mereka harus berterima kasih kepada winger Angel Di Maria yang mencetak gol tunggal pada menit ke-81. Masalah produktivitas ini sudah menjadi polemik sejak Madrid bermain imbang 0-0 dengan Levante akhir pekan lalu. Secara keseluruhan Cristiano Ronaldo dkk hanya mampu menciptakan sembilan gol pada tujuh partai di semua kompetisi.

    Menurut Mourinho,berlanjutnya kemandulan Los Blancos di Stade de l’Abbe-Deschamps diakibatkan strategi tuan rumah. Auxerre bermain disiplin di belakang sembari mencari kesempatan melancarkan serangan balik cepat yang berbahaya.Taktik ini memaksa Madrid mengurangi daya gempur dan tak bisa gegabah saat mengurung pertahanan Auxerre. Kondisi tersebut membuat performa Madrid tidak istimewa. Pelatih Auxerre Jean Fernandez sampai melancarkan kritik pedas terhadap mereka. “Madrid adalah klub terbaik di dunia.

    Tapi,mereka tak memiliki tim terbaik di dunia.Mourinho butuh waktu memoles Madrid agar benar-benar bersinar,”ungkapnya. Di Amsterdam ArenA, Milan terhindar dari kekalahan berkat kombinasi lulusan akademi tuan rumah.Clarence Seedorf berkombinasi dengan Zlatan Ibrahimovic untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-37. Milan sebelumnya tertinggal gol Mounir El Hamdaoui pada menit ke-23. Seedorf menilai hasil ini cukup baik. Namun, dia menyesalkan performa timnya yang masih tergantung pada sosok Ibrahimovic.

    Menurut dia, I Rossoneri—julukan Milan—tidak boleh bertumpu kepada striker yang sudah menyumbang lima gol sejak bergabung dari Barcelona itu. “Ibrahimovic tidak akan selalu ada saat kami membutuhkan. Karena itu,kami mesti bekerja secara tim. Kami tidak mau seperti Inter (bekas klub Ibrahimovic) yang akhirnya terpuruk di Liga Champions karena berharap banyak kepadanya,”tandas Seedorf. (harley ikhsan)